Sabtu, 22 September 2012


RESUME
Aplikasi Dietanolamida dari Asam Laurat Minyak Inti Sawit
pada Pembuatan Sabun Transparan
Surfaktan adalah salah satu produk dari kelapa sawit. Sedangkan sabun transparan merupakan jenis sabun untuk muka dan untuk mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut dan penampilannya lebihberkilau dibanding sabun lain.
Metodologi yang dilakukan dalam percobaan jurnal tersebut terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. pembuatan DEA berupa asam laurat (C12H2402) yang difraksinasi dari minyak inti sawit dan dietanolamina untuk menentukan tegangan permukaan , tegangan antar muka dan nilai pH.
2. pemilihan formula sabun transparan
3. aplikasi DEA pada pembuatan sabun transparan
4. karakteristik produk, yaitu analisis sifat fisika kimia pada sabun transparan
Hasil yang didapat adalah :
Penurunan tegangan permukaan air terjadi tanpa penambahan surfaktan dietanolamida , begitu pula  nilai tegangan antar muka menurun karena penambahan surfaktan. Sedangkan nilai pH surfaktan dietanolamida menunjukkan sifat ke-basa-an dari surfaktan itu sendiri. Pemilihan formula dari sabun transparan yaitu transparansi, busa dan tekstur. Pada pembuatan sabun transparan ditambahkan gliserin yang berfungsi sebagai humektan dan juga sebagai pelembut, minyak jarak sebagai penjernih sabun, trietanolamida berperan dalam proses penyabunan, dietanolamida sebagai penstabil busa dan membuat busa lebih lembut, sukrosa untuk mencegah kristalisasi dan meningkatkan kekerasan sabun transparan, NaOH sebagai bahan pembuat stok (adonan akan menjadi lebih keras dan lengket, serta DEA untuk proses pembusaan.
Semua bahan dicampur kemudian diaduk agar bahan tercampur sempurna dengan kecepatan dan suhu tertentu agar tidak terjadi penggumpalan dan agar tidak akan menghambat dalam proses pencetakan sabun transparan. Untuk pengukuran kadar air dan zat menguap dilakukan untuk membandingkan kadar air sabun transparan yang dihasilkan dari konsentrasi DEA, dimana ini erat kaitannya dengan criteria mutu sabun transparan itu sendiri yaitu sabun dengan kadar air yang lebih rendah mengindikasikan akan mempunyai daya simpan yang relative lebih lama karena adanya asam lemak yang lebih banyak dalam sabun tersebut.
Dalam proses pembuatan sabun , terdapat pula kadar fraksi yang tidak tersabunkan (senyawa-senyawa yang dapat larut dalam minyak). Perlu diketahui pula, bahwa kadar fraksi tak tersabunkan pada sabun transparan harus memenuhi criteria sabun dimana layak atau tidaknya sabun tersebut digunakan.
DEA sebagai gugus hidrofobik yang dapat mengikat minyak lebih banyak, sehingga akan mengakibatkan lemak tak tersabunkan berkurang karena jumlah lemak tak tersabunkan menunjukkan jumlah asam lemak yang tidak terikat oleh basa.
Pada proses pembuatan sabun juga terdapat bahan yang tidak larut dalam alcohol misalnya karbonat, silikat, fosfat maupun sulfat. Bahan yang tidak larut dalam alcohol terjadi karena keduanya tidak memiliki polaritas yang sama. Penambahan DEA akan mengakibatkan peningkatan bagian tak larut dalam alcohol pada sabun transparan karena DEA terbuat dari asam lemak. Alkali bebas pada pembuatan sabun transparan harus berada dalam kisaran “aman” karena alkali memiliki sifat yang keras dan dapat mengiritasi kulit sehingga alkali tidakboleh ditambahakan terlalu pekat bahkan berlebih.
Nilai pH sabun tahap aman adalah berkisar 9-11. Jika pH yang dihasilkan sabun kurang dari batas aman maka hal ini disebabkan karena DEA bersifat basa lemah sehingga perlu ditambahkan DEA untuk menurunkan pH. Sedangkan untuk stabilitas busa sabun transparan dipengaruhi karena adanya konsentrasi DEA.
Parameter selanjutnya dalam pembuatan sabun transparan adalah kestabilan emulsi sabun ( kekuatan system emulsi yang terdapat dalam sabun untuk mempertahankan kestabilanny dalam berbagai kondisi ), hubungan antara kestabilan emulsi sabun dengan jumlah konsentrasi DEA adalah berbanding lurus.
Penambahan konsentrasi DEA akan mengakibatkan kekerasan sabun transparan yang dihasilkan semakin meningkat.

Kesimpulan
Dalam proses pembuatan sabun transparan terdapat beberapa parameter yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
Tegangan permukaan, tegangan antar muka, nilai pH, pemilihan formula, kadar air dan menguap, jumlah asam lemak, kadar fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut dalam alcohol, kadar alkali bebas, stabilitas busa, stabilitas emulsi sabun,dan kekerasan sabun transparan itu sendiri.
Dari semua parameter tersebut, hal yang paling berpengaruh adalah jumlah konsentrasi DEA yang ditambahkan dalam pembuatan sabun transparan tersebut.









TUGAS JURNAL DAN RESUME dengan TOPIK “ PEMBUATAN SABUN
Nama    : A’an Zahrotul W.
NIM       : M0211001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar